ketika lagu ku mulai bersenandung dalam kesunyian malam yang terkutuk hanya pintu hati mu lah yang ingin ku ketuk.
aku pun mulai kembali menyusun semua kenangan kita membangunnya seperti prasasti sampai nadi di bekap rindu yang menusuk.
nafas perlahan semakin berat untuk mengantar jiwa ini kembali anggun tapi bisikan mu membuat jiwa ini runtuh dan kembali lapuk.
tangan setiap hari hanya bisa meraih doa setinggi harapan dan serendah penyeselan yang tersisih rapih oleh sejuk.
pertanyaan selalu bermunculan silih berganti menyesaki pikiran mengoyak untuk ditumpahkan lewat air mata keabadian yang hanya membuat raga ini membusuk.
aku punya satu harapan mungkin juga sebuah kiasan bermakna jika sampai mata ini tertutup selamanya atau langkah ini berhenti dan tubuh ini dibaringkan ke dasar bumi, untuk kamu ku yang selalu ku junjung tinggi nama mu dalam janji. walau kita tak bisa saling membagi rindu dan sakit tapi percayalah cinta kita yg suci akan aku bawa sampai ujung usia ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar